25 Mei 2011

Trik Tes Potensi Akademik Snmptn

Tes Potensi Akademik Snmptn atau TPA Snmptn merupakan suatu jenis tes yang bertujuan mengukur kemampuan berkomunikasi dan bernalar calon mahasiswa.

Tes potensi akademik (TPA) pertama kali diujikan di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009. TPA Snmptn menuntut kemampuan alamiah peserta. TPA bisa dilatih, tetapi sulit dihafalkan. Tes ini sangat baik untuk mengukur kemampuan akademik calon mahasiswa. TPA juga ternyata dapat mengukur kemampuan berkomunikasi dan bernalar calon mahasiswa. Tetapi menurut keterangan Panitia Snmptn TPA tidak bisa diajarkan bimbingan belajar. Jika ingin mengajarkan, sama saja harus mendidik seumur hidup.

Adanya TPA adalah salah satu kemajuan di dalam pelaksanaan ujian SNMPTN 2009, selain adanya mekanisme pembobotan nilai yang berbeda. Pembobotan nilai menuntut kemampuan holistik peserta SNMPTN. Panitia Snmptn meyakini, model ujian yang baru ini mampu menghasilkan calon mahasiswa berkualitas.

Ditetapkan oleh Panitia SNmptn 2010, sebagaimana juga Snmptn 2009 bahwa hasil tes SNMPTN tahun ini diberi bobot yang berbeda. Untuk tes potensi akademik bobotnya 30 persen dan bidang studi 70 persen. Pembobotan itu dibedakan dengan program studi yang ada ujian praktiknya, seperti program studi olah raga dan seni.

Sementara itu, bobot untuk tes potensi akademik dan bidang studi ditetapkan 60 persen, sedangkan untuk bobot tes praktik ditetapkan sebesar 40 persen.
Tes Potensi Akademik sebenarnya bukanlah jenis tes yang termasuk sulit walaupun dianggap sebagai tes yang sulit bagi sebagian besar orang. Namun sesungguhnya, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu anda dalam menghadapi TPA ini. Antara lain adalah :
  1. Berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal-soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan.
  2. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena hal itu justeru akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.
  3. Saat anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan diri anda dalam keadaan konsentrasi penuh. Tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak anda cepat terkuras. Panik membuat anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru. Sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar.
  4. Usahakan tidak memperturutkan rasa penasaran anda terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, bila ternyata kemudian anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TPA memiliki bobot nilai yang sama. Sehingga jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran anda tersebut.
Sering-seringlah membaca koran, terutama di bagian kolom-kolom editorial untuk menambah wawasan Anda dalam sub tes berjenis TMM (Tes Memahami Makalah).

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa ya sob tinggalkan koment,,,

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified